Jumat, 07 Juni 2013

Sweetest Hurt 2 (Part 6 : Story Story)

"Ehmm.. Sepertinya itu Akira?" Kata Karin padaku tepat didepan Akira.

"Aku tau." Jawabku.

"Ehm.. Hanya begitu saja?"

"Memangnya aku harus mengatakan apa?" Tanyaku dingin lalu meninggalkan Karin.

Tanganku terus menuliskan huruf-huruf. Huruf-huruf yang merangkai kata-kata. Kata-kata yang berubah menjadi kalimat. Akan tetapi itu hanya kalimat biasa. Kalimat sederhana. Hanya berupa rumus-rumus matematika yang akan biasa kalian jumpai. Misaki duduk dibangkunya, lalu menatapku cukup lama.

"Aku memimpikanmu. Tapi ada Akira disana." Kataku setengh berbisik.

Haruka menengok dengan cepat padaku, sedikit mencondongkan badannya kearahku. Aku tersenyum dan mulai bercerita.

"Aku bermimpi kita sedang bermain game. Akira terus melihat game yang kau mainkan. Tapi ia malah duduk disebelahku." Jawabku.

"Wow.." Ucap Haruka dan Misaki bersamaan.

Tiba-tiba Nichan mendatangi kami. Aku, Haruka, dan Misaki terdiam dengan tatapan kami tajam kearah Nichan.

"Ada apa?" Tanyanya kebingungan.

"Tidak." Jawab Misaki.

Nichan terlihat penasaran. Tiba-tiba Shizuka datang.

"Pasti Akira?" Tebak Nichan.

Haruka mengangguk pelan.

"Aku bingung. Naomi itu suka pada siapa?" Tanya Shizuka polos.

"Kau ingin tau?" Tanyaku padanya.

"Iya." Jawab Shizuka setengah tertawa.

"Lihat siapa yang sering duduk dengan Kei? Itu dia orangnya."

Kami semua terdiam. Nichan yang tampak bingung memilih pergi meninggalkan kami, dan setelah itu kami tertawa pelan.

**

"Jangan diinjak lagi ! Itu sudah dibersihkan." Teriakku pada Geka, Keigo, dan Kei saat melihat mereka dengan santai menginjak-injak lantai yang sudah disapu bersih.

Mereka bertiga berdiri. Sebelum beranjak mereka sempat meninggalkan beberapa jejak debu dari sepatu masing-masing. Akira malah memainkan sapu lainnya. Memang ia sudah membersihkan lantai itu, tapi lantainya kotor kembali karena diinjak oleh Geka dan yang lainnya. Hinamori-sensei akan memarahi kami jik amelihat masih ada sudut yang kotor.

"Baiklah. Membela Akira." Kata Kei.

"Bukan begitu. Tapi semua juga lelah...." Jawabku hingga akhirnya Geka memotongnya.

"Bohong." Ucap Geka singkat.

Aku terdiam. Kesal karena tidak didengarkan, juga karena dibilang membela Akira. Hah.. Apa peduliku pada Akira. Yang lain jugakan yang akan membersihkan lantai itu lagi? Aih.. M-E-N-Y-E-B-A-L-K-A-N !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar