Aku tersenyum puas menatap segala perjuanganku ini. Hasil ini aku akui bukan hasilku sepenuhnya. Aku masih dibantu oleh teman-temanku. Misaki, Haruka, Haruna, Shizuka, Shachi, Fuka, Kuren, dan.. yah, terlalu banyak untuk aku sebutkan.
Nilai yang aku dapatkan terlalu baik untukku. Sekilas aku merasa tidak pantas. Impianku telah menjadi kenyataan, melangkahi Akira. Bahkan terkesan bahwa aku meninggalkannya. Tapi ini yang aku harapkan.
Aku masih tidak tau bagaimana cara berterimakasih pada teman-temanku atas dukungan dan bantuan mereka. Aku memang belum mampu melangkahi Hanami dan juga Keigo. Tapi aku cukup puas.
Kisahku tidak akan berakhir dengan begitu mudah seperti ini, aku rasa ini akan terus berlanjut. Tapi aku akan berusaha menghilangkan Akira dari pikiranku, dan itu sudah setengah berhasil. Dia mungkin terlalu baik, dan karena itu aku merasa terlalu buruk untuknya.
Tapi aku bersyukur, mungkin saja aku masih bisa menatap Akira, tanpa harus ia menatapku. Aku masih bisa tersenyum, tanpa ia harus tersenyum padaku. Aku masih bisa berbicara, tanpa perlu mendengar kata-katanya. Indahnya..
Masa depan terlalu panjang dan berharga untuk aku sia-siakan sekarang jika hanya aku habiskan dengan mengingat Akira. Hal terbodoh yang pernah aku lakukan.
Aku tidak ingin menulis ini, dan jemariku terlalu sulit untuk menuliskannya. Sebenarnya ini tidak berguna, tapi aku hanya ingin membaginya, sebelum aku kehilangan ia sama sekali.
Tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain tersenyum,
Meskipun gigi ingin menggigit sang bibir karena menahan sakit,
Tapi saat itulah kebahagiaan baruku muncul,
Kebahagiaan yang dapat menghapus kepedihan,
Tidak butuh banyak hal untuk bahagia,
Hanya percaya bahwa kita berhak bahagia..
Berkah merasakan indahnya tersenyum..
Indahnya tertawa..
Indahnya bercanda..
Tidak butuh ia untuk bahagia
Tidak butuh uang untuk bahagia
Hanya butuh teman..
Keluarga adalah teman,
Sahabat adalah teman,
Pacar adalah teman..
Bahagiaku telah menunggu diujung jalan buntu itu,
Dan kemudian aku akan terbang dan bebas..
Pergi dengan kenangan,
Manis dan pahit
Masa depan terlalu panjang dan berharga untuk aku sia-siakan sekarang jika hanya aku habiskan dengan mengingat Akira. Hal terbodoh yang pernah aku lakukan.
Aku tidak ingin menulis ini, dan jemariku terlalu sulit untuk menuliskannya. Sebenarnya ini tidak berguna, tapi aku hanya ingin membaginya, sebelum aku kehilangan ia sama sekali.
Tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain tersenyum,
Meskipun gigi ingin menggigit sang bibir karena menahan sakit,
Tapi saat itulah kebahagiaan baruku muncul,
Kebahagiaan yang dapat menghapus kepedihan,
Tidak butuh banyak hal untuk bahagia,
Hanya percaya bahwa kita berhak bahagia..
Berkah merasakan indahnya tersenyum..
Indahnya tertawa..
Indahnya bercanda..
Tidak butuh ia untuk bahagia
Tidak butuh uang untuk bahagia
Hanya butuh teman..
Keluarga adalah teman,
Sahabat adalah teman,
Pacar adalah teman..
Bahagiaku telah menunggu diujung jalan buntu itu,
Dan kemudian aku akan terbang dan bebas..
Pergi dengan kenangan,
Manis dan pahit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar