Jumat, 22 Februari 2013

Dreams !!


Mimpi kecil dan liar..
Sebuah hal yang selalu ingin aku gapai..
Meski selalu bertambah jauh bila ku coba tuk raih.
Nafasku tak pernah habis.

Semangatku semakin menggebu-gebu..
Melihatmu menatapku..
Memberi semangat dengan senyuman.
Senyum indah yang manis.

Aku terus berlari..
Semakin cepat, semakin cepat..
Seperti aku terbang.
Hanya saja aku takut terjatuh..

Mengikuti jejak pesawat,
Yang membentangkan garis putih tak bertepi..
Kau setia menunggu disana..
Sedia untuk menangkapku jika aku terjatuh.

Bintang tetap terasa jauh..
Tapi rasanya sangat dekat.
Itu semua karena ada kau disini.
Terima kasih cinta..♥

Jumat, 15 Februari 2013

Sweetest Hurt (Part 8: Terimakasih Atas Luka Ini) ~TrueStory



Aku berlari, terus, menelusuri lorong, mencari tempat dimana aku bisa teriak sepuasnya, meneriakan kesakitan hatiku. Cukup rasanya ! Tersakiti ! Lagi !

"Agrrhh!!" Erangku dalam hati.

Semakin sakit rasanya, semakin sakit bila aku bertahan. Tapi semakin sulit  bila aku coba tuk menghapusnya. Tapi aku rasa sudah terlalu lama aku menyukai Akira. Aku tak mau lagi suka padanya. Cukup atas sikap dinginnya terhadapku.

Aku pulang, dengan semangat yang tidak tersisa sedikitpun. Senyum bahagiaku hampir mati.

"Bodoh ! Aku bodoh ! Kau bodoh Naomi ! Kau mencintai orang yang salah, lagi ! Kau berpaling dari Ryuga untuk bahagia kan?! Kau salah ! Karena kau bodoh Naomi ! Kau bodoh !" Teriakku dalam hati ditemani tangis.

Akira tidak akan tau semua hal ini, dia tidak akan mengerti, karena tidak akan ada yang mengerti betapa sakitnya. Meskipun dia harus tau, meskipun dia tau, sampai kapanpun dia tidak akan peduli. Bagaimanapun aku memaksanya tau, dia tidak akan pernah berubah.

"Haruna, aku lelah." Ucapku.

"Lelah? Kenapa?" Tanyanya.

"Akira.. Aku bodoh ya.. Tidak bisa melupakannya."

"Naomi.., separah itukah?"

Aku tersenyum masam. Menahan sakit saat dia tidak peduli padaku. Mencoba berapa kalipun tidak akan ada hasilnya. Putus asa menyelimutiku. Aku ingin selesaikan sekarang juga, tanpa tangis, karena aku tidak mau terlihat bodoh yang berlebihan ! Andai saja aku tidak jatuh cinta lagi saat itu, tidak akan seperti ini kejadiannya.

"Hana, kau benar-benar suka pada Akira ya?" Tanyaku.

Dia diam saja dengan senyumannya, dan aku anggap itu ia.

"Jadi aku benar harus mengalah." Ucapku dalam hati.

"Aku anggap Akira sebagai seorang kakak untukku." Jawab Hana.

Bohong ! Aku tau dia bohong ! Senyumnya.., senyumnya benar-benar menipu. Aku kembali memasang senyum tipis, setipis kemungkinan Akira akan peduli padaku. Aku tak punya hak benci pada Hana, Hana sudah sering terlalu baik padaku, dan juga seharusnya dia yang benci padaku, karena aku hanya jadi penghalang diantara mereka.

Aku senang, setidaknya beberapa kali Akira pernah bicara padaku. Itu sudah sangat cukup buatku bahagia. Tidak ada luka dihatiku dan semoga begitu. Hanya perlu sedikit perjuangan agar aku bisa menghapus rasaku. Aku tau penggambaranku tentang semua ini terlalu berlebihan, karena aku tidak tau harus bagaimana melukiskannya dengan kata-kata.

Aku memejamkan mataku, mengingat kembali kata-kata Akira yang pernah dia ucapkan padaku. Meskipun hanya kata-kata sederhana dan biasa, itu benar-benar indah untukku. Aku ingin mengulang semua kejadian ini, mencegah semuanya terjadi, memperbaiki, menghapus tangis dan luka. Aku tidak mau jatuh cinta, pada Ryuga, apalagi Akira.

Ini sangat lucu, berawal dari sebuah 'Pertemuan Indah' lalu membuat 'Suasana Baru' dihidupku. Membuat kisah 'Cinta dan Sahabat' yang indah dan penuh luka. Membuatku merasa bahwa 'Waktu Telah Habis' untuk mencintai Ryuga, hingga 'Rasa Itu Mulai Ada', rasa untuk Akira. Meskipun aku hanya jadi sebuah 'Penghalang' untuk Hana dan Ryuga aku tetap bisa bahagia meskipun sebentar. 'Dengan Tangis. Lagi.' aku melanjutkan kisahku..


Menunggu kisah berikutnya, hanya itulah yang bisa aku lakukan saat ini. 'Terimakasih Atas Luka Ini' dari Ryuga dan Akira tentunya..

Rabu, 13 Februari 2013

Cerpen : 'Arigato Gozaimasu, Kenorichi-san !'

Aku masih tetap tersenyum, padahal kejadiannya sudah berlangusung 30 menit yang lalu. Ditempat ini. Hanya aku dan dia. Sayang sekali tidak ada yang melihatnya.

"Dia menyapaku ! Dia menyapaku !" Teriakku dalam hati. Bahagia.

3 Tahun sudah aku kenal dengannya, tapi baru kali ini dia menyapaku dengan tatapan yang sangat manis. Sejak pertama bertemu, aku langsung jatuh cinta padanya.


Dia adalah sosok yang sangat ramah, manis, memiliki banyak teman dan mudah bergaul. Dia sangat pintar dan berprestasi, khususnya dalam bidang olahraga dan permainan sepak bola. Terlebih lagi, dia tampan !

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku berjalalan memasuki kelas. Ku lihat dia sedang duduk diatas meja sambil menghadap temannya, Hyuga. Mereka terlihat sangat akrab. Aku ingin bisa hadir diantara mereka sebagai anak yang populer bukan si kutubuku yang aneh.

"Nakamura, kenapa kau tersenyum terus?" Kata seseorang yang tidak ku ketahui siapa.

Aku mencari-cari sumber suara itu. Lalu...

Pukk!!

Seseorang menepuk pundakku.

"Oh, kau Sakura ! Ada apa?" Tanyaku.

"Jadi kau tidak mendengar apa yang aku katakan tadi ya? Yasudahlah !" Jawabnya.

"Maaf-maaf, aku sedang memikirkan sesuatu."

"Apa itu?"

"Hmm... Aku tidak bisa memberi tahumu !" Jawabku sambil tersenyum padanya.

Aku meninggalkannya, berjalan kearah kursiku. Tiba-tiba Keichi, biasa dipanggil begitu, menengok kearahku, lalu tersenyum manis..

Ya Tuhan !! Dia tersenyum semanis itu padaku. Rasanya aku dibuat melayang oleh senyumannya itu. Bagaimana tidak, meskipun ramah Keichi terkenal dingin pada banyak perempuan. Termasuk pada seseorang yang pernah saling suka dengannya, Miku.

Esoknya ada pelajaran olahraga, sebenarnya kami hanya bermain-main. Kebetulan kami bermain bola tangan. Aku melihat bagaimana cara Keichi melempar dan menangkap bola. Kereenn !! Aku ingin sepertinya. Ekspresinya saat bermain sungguh bisa membuat semua perempuan meleleh.

Waktunya bermain telah habis. Kini waktunya aku yang memulai aksiku. Wooaahh, dia harus tau kalau aku juga bisa sepertinya ! Harus ! Harus ! Haruuuss !

Selesai bermain seluruh keringat menjalar ditubuhku. Skornya 1-1, sama dengan skor tim Keichi saat bermain.

"Kau tidak apa-apa? Mukamu memerah." Tanya Hyuga padaku saat dia melihat wajahku yang merah.

"Ah, aku tidak apa-apa." Jawabku sambil menyungkirkan tangannya dari bahuku.

"Kau yakin." Tiba-tiba Keichi datang dan memegang keningku !

Upss.. Wajahku semakin merah, semakin, dan terus memerah. Rasanya aku ingin teriak ! Tapi aku harus menahannya.

"Aku, aku yakin.." Jawabku kaku dengan senyum manis.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Semakin hari aku semakin dekat dengan Keichi. Pelan-pelan akupun berubah menjadi sosok yang populer dan banyak teman. Aku semakin menyimpan rasa dengannya.. Dan aku pikir dia juga begitu. Dia sangat manis padaku, begitu perhatian. Melebihi perhatian kepada semua orang yang pernah ia sukai. Dia selalu membelaku dan mengajakku pergi ke kantin. Dia baik dan selalu ada disampingku.

Lusa yang dijanjikan datang, hari yang special, hari ulang tahun temanku, Nami. Dia mengundang banyak orang yang dekat dengannya, dan pastinya ada Keichi.

Pesta dimulai, aku berbincang-bincang dengan banyak orang. Tiba-tiba..

"Test.. Test.. Apa microfonnya menyala?" Ucap seseorang, yaitu Nami. "Baiklah, bisa minta Nakamura dan Kenorichi ke podium?" Lanjutnya.

Aku tidak tau apa yang ia rencanakan, mau tak mau aku dan Keichi segera ke podium.

"Ada apa?" Tanya Keichi dingin, tidak seperti biasanya.

"Keichi, kita semua sama-sama tau bahwa kau dan Nara saling menyukai. Kau ingin mengatakan sesuatu.

Aku kaget, tapi Keichi tetap tenang. Bahkan memasang wajah aneh.

"Aku? Suka pada Nara?" Tanya Keichi. Semua mulai aneh.

"Iya, selama ini kalian terlihat akrab. Kau juga sering membela Nara dan sangat perhatian padanya." Jawab Nami.

"Ah, itu ya. Kalian salah paham. Kau mengertikan maksud semua perlakuanku, Nakamura?" Keichi bertanya padaku.

"A..Aku?" Aku semakin bingung.

Sekilas suasana hening. Aneh. Apa maksudnya? Apa dia ingin bilang dia tak suka padaku? Tapi, apa maksud dari semua perlakuannya padaku selama ini?

"Jangan bilang kau juga tidak mengerti. Nakamura, aku hanya ingin bersahabat baik denganmu. Lagipula kau kasihan melihatmu tidak memiliki teman. Hanya itu, tidak lebih." Jawab Kenorichi.

"Keichi.. Ah, iya. Aku sudah menduganya. Aku tau itu.." Ucapku lalu turun dari atas podium dan meninggalkan mereka semua.

Kata-kata Kenorichi membuatku sedikit merasa sangat bodoh. Sedikit sangat bodoh ! Aku menyesal kenapa harus menganggapnya serius. Dia hanya suka pada Miku. Aku meneteskan sedikit air mata dan semakin banyak, semakin dan terus mengalir.

"Nakamura ! Awas !"

Teriakan itu terdengar sangat familiar ditelingaku, begitupun suaranya. Seketika aku kehilangan kesadaranku, dan akhirnya aku terbangun disebuah tempat yang tidak pernah aku kunjungi sebelumnya.

"Dimana ini?" Tanyaku polos.

"Rumah sakit. Kau hampir tertabrak tadi. Untung saja ada yang mendorongmu, tapi orang yang mondorongmu meninggal dunia. Tragiskan?" Nami menjelaskan padaku panjang lebar.

"Lalu.. Lalu dimana Kenorichi? Tadi aku mendengar suaranya." Tanyaku lagi.

"Ah, orang yang tadi kami maksud itu Kenorichi." Jawab Sakura.

"Kenorichi? Ke..Kenorichi?! Kenorichi !" Teriakku keras, menahan rasa sakit didada. "Dimana dia? Dimana Kenorichi?!" Aku terus berteriak dan membuat bingung seisi rumah sakit.

Aku terus berlari dan berteriak, tanpa arah dan tidak jelas. Hingga aku bertemu dengan seorang suster.

"Kau mencari temanmu? Yang tadi tertabrak sebuah mobil?" Tanya suster itu.

Aku mengangguk kuat. Ternyata suster itu sudah bisa membaca apa yang aku fikirkan.

"Dia ada diruangan itu." Ucap suster tersebut sambil menunjuk sebuah ruangan di sudut lorong.

Aku membuka pintu ruangan itu dengan keras. Aku melihat seorang dokter sedang berbincang-bincang dengan Hyuga. Aku berlari, menghampiri tubuh yang terselimuti sebuah kain didekat mereka.

"Kenorichi ! Aku belum sempat mengatakan sebuah hal padamu !" Teriakku saat aku melihat orang itu benar-benar Keichi.

Hyuga dan sang dokter hanya bisa diam melihat tingkahku yang seperti orang yang aneh dan sedikit punya penyakit mental, tapi aku benar-benar ingin menangis saat melihat jasad itu benar-benar Kenorichi.

"Kenorichi.. Bangun. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Aku terus berkata-kata padanya, meskipun aku tau dia tidak akan mendengarnya.

"Kenorichi, aku memang bodoh karena terlalu berharap kau akan membalas cintaku. Aku bodoh percaya pada keajaiban cinta. Tapi, Kenorichi, sungguh, terima kasih. Terima kasih kau sudah mau menjadi temanku. Ini menyenangkan, bisa selalu berada didekatmu, itu indah sekali.. Te..Terima kasih..... Kenorichi-san." Ucapku panjang lebar. Aku tau dia tidak akan mendengarnya. Tapi aku sangat berharap dia akan merasakan sesuatu yang aku rasakan saat ini.

Terima kasih Kenorichi.. Telah hadir dihidupku... Membuat kisahkku menjadi berwarna.... Aku mencintaimu Kenorichi, karena cinta tidak harus mendapat balasan♥

Selasa, 12 Februari 2013

Sweetest Hurt (Part 7: Dengan Tangis. Lagi.) ~TrueStory

"Tau tidak? Aku dengar dari Akira kalau dia pernah berpacaran dengan Hana saat di Sekolah Dasar." Teriak Kei pada Keiro dan Geka.

Sekilas seluruh kelas hening. Badanku merinding..

"Kenapa harus sedih Naomi? Akira tidak akan menjadi milikmu !" Ucapku dalam hati.

"Naomi, jangan bersedih." Teriak mereka semua yang ada didalam kelas.

Aku membalikkan badan. Tersenyum pada orang yang berteriak paling keras dibelakang sana. Belum sempat mengucapkan sebuah kalimat, Yuka berteriak pada mereka semua.

"Naomi sudah tidak suka lagi pada Akira !" Begitulah katanya.

Aku menatap Yuka, tersenyum tipis.

"Hi-Five?" Tawarku. Dia menyambutnya dengan senyuman.

Aku tidak yakin apa yang dikatakan Yuka benar atau tidak. Aku hanya dapat berharap itu akan terjadi sesegera mungkin agar tidak ada yang terluka lagi.

"Sekali saja, bersikap jahat pada seseorang. Jangan lukai hatimu terus." Kata Yuka.

"Kau lebih memilih menyakiti orang lain atau menyakiti diri sendiri?" Tanyaku.

"Menyakiti diri sendiri." Jawab Yuka pelan.

"Kalau begitu aku harus melupakan Akira agar Hana bisa bebas menyukainya." Ucapku lalu pergi meninggalkan Yuka sendirian dikelas.

Aku berusaha untuk kuat dan tetap tersenyum meskipun aku benar-benar terluka. Karena begitulah kata mereka tentang perempuan yang tegar.

"Tidak bosan mengalah terus?" Tanya Haruna.

"Mau bagaimana lagi? Ini sudah aku lakukan sejak taman kanak kanak. Aku suka pada seseorang, dan temanku menyukainya, lalu aku harus melupakan orang yang ku suka itu. Kurang lebih 4 kali aku melakukannya. Dan yang paling tragis saat aku masih berharap dari seseorang dan seseorang itu juga menyukaiku, tapi tiba-tiba dia berpacaran dengan teman baikku, tanpa memberitauku." Jawabku panjang lebar.

"Miris." Ucap Fuka pelan, pelan sekali.

"Tak apa Fuka, aku baik-baik saja." Aku tersenyum tipis.

Aku meninggalkan mereka berdua, berjalan menyusuri lorong lalu duduk dikursi yang tersedia. Sendiri, dan sepi. Aku menatap sepatu hitamku, mengayun-ayunkannya.

"Kau akan bahagia jika melupakan Akira. Ayo berjuang." Ucapku pada diri sendiri dengan sangat pelan.

Tiba-tiba...

"Naomi ! Apa maksudmu kau kau akan move on dari Akira?" Teriak Karin memecah kesunyian.

"Karin, kau lebih memilih menyakiti orang lain atau menyakiti diri sendiri?" Tanyaku.

"Tentu saja menyakiti orang lain ! Untuk apa menyakiti diri sendiri? Optimis Naomi ! Aku yakin Akira tau kau suka padanya." Bentak Karin.

"Akira memang tau. Tapi ia tidak peduli."

"Kau lupa semua cerita cintaku yang pernah aku ceritakan padamu? Itu lebih menyakitkan Naomi !"

"Baiklah? Apa yang harus aku lakukan?"

"Bertahan dengan keadaan ini. Jangan mau kalah !"

"Bertahan? Dengan semua tangis ini? Lagi?" Tanyaku kaget.

"Iya !" Teriak Karin sekali lagi.

Senin, 11 Februari 2013

Lirik lagu Firts Love - Utada Hikaru










Saigono kiss wa
tabakono flavor gashita
nigakute setsunaikaori
ashitano imagoroniwa
anatawa dokoniirundarou
darewo omotterundarou
you are always gonna be my love
itsuka darekatomata koiniochitemo
i’ll remember to love
you taught me how
you are always gonna be the one
imawa madakanashii love song
atarashi uta utaerumade
tachidomaru jikanga
ugokidasou to shiteru
wasuretakunai kotobakari
ashitano imagoroniwa
watashiwa kittonaiteru
anatawo omotterundarou
yay yay yeah
you will always be inside my heart
itsumo anatadakeno bashogaarukara
i hope that I have a place in your heart too
now and forever you are still the one
imawa madakanashii love song
atarashii uta utaerumade
you are always gonna be my love
itsuka darekato mata koiniochitemo
i’ll remember to love
you taught me how
you are always gonna be the one
mada kanashii love song yeah
now & forever ah…

Sweetest Hurt (Part 6: Penghalang) ~TrueStory



Satu minggu, dua minggu, tiga minggu berlalu, semakin lama waktu berjalan, semakin banyak yang tau bahwa aku suka pada Akira. Berat untuk mengakuinya, tapi mau bagaimana lagi. Sulit juga untuk dipungkiri karena Keiro sudah tau semuanya..

Aku mulai merasa sedikit senang, ya setidaknya Akira tau perasaanku padanya. Aku tak pernah berharap ia akan menjawabnya. Cukup tau saja, aku sudah sangat senang.

Tapi rasa senang itu tidak bertahan lama. Beberapa waktu setelah itu aku tau sebuah rahasia, rahasia yang membuatku serba salah tingkah. Rahasia yang membuatku ingin menangis bila mengingatnya. Rahasia yang membuatku merasa sangat-sangat bersalah dan menyesal telah memilih Akira.

Salah satu temanku, Kyuga Hanami, ternyata juga menyukai Akira. Ia menyukai Akira sejak sama-sama berada di Sekolah Dasar. Mereka sering terlihat beberapa kali dekat dan bersama. Bahkan mereka sering dijadikan sepasang kekasih jika ada tugas drama.

Hana (biasa dipanggil begitu) sangat dekat denganku. Kami berdua sering berunding bersama tentang tugas dan hal-hal lainnya, bahkan hal yang tidak penting. Kami sering pulang bersama, dan aku sangat nyaman berada didekatnya.

Dia cantik juga sangat pintar, dalam beberapa kesempatan sering melebihi Akira, dan pastinya melebihi aku yang biasa-biasa saja. Dia sangat baik dan ramah pada semua orang. Dia juga sangat berbakat untuk masalah menggambar. Dia sangat perfect, sama seperti Akira, aku pikir Akira menyukainya, dan aku mulai merasa putus asa.

Aku selalu merasa aneh, serba salah. Aku tidak mau menyakiti Hana, dan aku juga tidak mau menyakiti diriku sendiri. Hana penting untukku, entah kenapa akupun tak tau alasannya. Ini.., aku tidak tau semua alasannya. Alasan semua ini terjadi.. Aku benar-benar sulit untuk memilih, antara teman atau cinta.

"Teman-teman.. Bagaimana ini?" Tanyaku miris.

"Aduh, aku juga bingung. Bagaimana ya?" Tanya Haruna balik.

"Apa aku harus mengalah? Lagi?" 

"Mungkin. Tapi itu menyakitkan." Kata Karin.

"Akiraaa !! Naomi menyukaimu !!" Teriak seseorang dari belakang kelas, dan dia adalah Tara, ketua kelasku dikelas 8-1.

"Tara !" Balasku teriak lalu melirik pada Hana.

Hana diam saja dan tetap memfokuskan matanya pada buku catatan. Aku merasa tidak enak padanya.

Semua terus berlanjut selama dua bulan, pertemanan aku dan Hanapun semakin dekat. Aku tidak tau bagaimana dia memandang dan menganggapku. Kondisinya semakin parah dan miris. Aku semakin sulit melakukan apa-apa, termasuk melirik Akira.

"Naomi, tolong ambilkan kertas ulangan Akira yang tertinggal di meja." Perintah Anako-sensei.

Suasana hening sebentar, lalu terdengar suata teman-temanku yang meledek. Mukaku memerah, salah tingkah tapi aku tidak bisa lama-lama karena ada yang menunggu kertas ulangannya diambil, belum lagi Hana yang aku rasa tidak enak mendengarnya.

Aku bingung. Serba salah tingkah. Kalau aku senang, maka akan ada yang terluka. Kalau ada yang senang, maka aku akan terluka.

Aku kembali dan sesegera mungkin memberikan kertas ulangan Akira padanya agar tidak ada yang melihat. Tapi tetap saja, Kei melihatnya dan kembali meledekku. Wajahku tambah merah. Senang ! Tapi disisi lain, aku  merasa sangat bersalah pada Hana (lagi)..

Aku mulai tidak jelas dengan keberadaanku. Aku kini berada diantara Hana dan Akira.. Ya diantara mereka.. Diantara mereka sebagai sebuah PENGHALANG..

Minggu, 10 Februari 2013

The Pursuit Love




Indahnya impian dapat ku kejar dengan cukup berjalan..
Lebih mudah dari pada mengejarmu

Sempat berpikir untuk berhenti dan kembali kebelakang
Tapi rasanya sebentar lagi sampai
Dan kuputuskan untuk terus berlari..

Berlari mengejar apa yang tidak pasti
Yaitu dirimu dan hatimu
Tidak ada waktu untuk mengelap peluh
Karena kau begitu cepat, aku akan kehilanganmu..

Tolong, beri aku waktu bernafas..
Meski hanya sesaat, tetaplah disana dan memandangku
Memandangku dengan senyuman
Dan aku akan senang..

Saat itu aku kembali mendapatkan kekuatan
Untuk bisa mengejarmu lagi
Sampai kapanpun itu
Kemanapun itu..

Jumat, 08 Februari 2013

Long Last




Aku punya beberapa tips untuk mempertahankan hubungan kekasih. Tips ini aku dapatkan dari kakak dan temen-temen. Ya ga secara langsung sih, tapi berdasarkan analisa sendiri tentang kisah cinta mereka semua. Nah, dari pada bertele-tele, mending langsung check this out.

1. Memberi perhatian yang sebenarnya
        Biasanya perhatian itu identik dengan pertanyaan "sudah makan?", "apa kabar?", atau semacamnya. Taukah kalian? Sebenarnya yang diinginkan perempuan dalam suatu hubungan adalah perhatian yang sebenarnya. Sesungguhnya seorang perempuan yang serius menjalani hubungannya akan lebih mendambakan seorang kekasih yang bisa menjadi ayah ke 2 atau kakak untuknya. Perhatian yang diberikanpun bukan perhatian seperti pertanyaan seperti itu, tapi perhatian yang terkesan melindungi..

2. Bersikap dewasa
           Ga enak dong dianggap kekanakan oleh kekasih? Apa lagi kalau perempuan lebih dewasa dari laki-laki. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, kedewasaan adalah penentu utama apakah hubungan itu akan long last atau tidak.

3. Cemburu sewajarnya
          Cemburu boleh, tapi sewajarnya aja. Lama-lama kekasih bisa jera akibat sifat yang terlalu cemburuan. Sepasang kekasih juga perlu menghabiskan waktu mereka masing-masing dengan sahabat mereka. Jangan terlalu dikekang dalam bersosialisasi. Kalo terlalu dikekang, nanti bisa-bisa jadi kuper dong? :(

4. Agak jaga jarak
        Mungkin terdengar aneh, tapi ini perlu. Sepasang kekasih yang terlalu dekat bisa menyebabkan keretakan dihubungan mereka, kenapa? Karena semakin nyaman kita dengan seseorang, meka semakin banyak yang kita bicarakan, termasuk hal-hal yang membuat pasangan tersebut terkesan tidak klop.

5. Perlakukan kekasih seperti seorang kekasih
            Dia itu pacarmu! Bukan tukang antar jemput, bukan pembantu, atau hal-hal yang aneh. Bukan hal jarang menganggap kekasih sebagai tukang antar jemput ke mall atau bodyguard. You know? Kesian banget  dia :(

Well, sekian yang bisa aku sampaikan. Maaf kalo ada yang kurang berkenan. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Thank's before (^o^)

Sumber : http://fantasteenworld.blogspot.com (My Another Blog)

Health


Mau jadi remaja yang sehat? Cerdas? Gaul? Aku mau kasih tips untuk mengatur pola makan sehat. Check this out...

1. Makan sesuai waktunya.
          Makan itu benar-benar penting untuk cadangan energi. Apalagi untuk di pagi hari sebelum beraktifitas. Soo.. Jangan lupa makn lagi ya..

2. Bawa bekal makan siang dari rumah.
          Untuk pelajar, ga ada salahnya bawa bekal dari rumah, karena itu bagus banget untuk kesehatan. Itu juga bisa untuk menghemat uang jajan dan waktu.

3. Kurangi fastfood.
           Ini penting banget untuk dijauhi. Fastfood bisa menyebabkan kegemukan dan pasti ga mau kan jadi gemuk?

4. Ngemil sehat.
            Contohnya dengan buah-buahan. Buah yang enak dijadikan cemilan itu tomat buah, mangga, jeruk, strawberry, dan masih banyak lagi. Selain sehat mengenyangkan pula.

5. Hindari softdrink.
             Softdrink itu ga mengandung vitamin, mineral, serat atau protein, lagi pula ada sebuah survei dimana kalau kita terlalu sering minum softdrink bisa menghancurkan tulang kita.

Well, semoga bermanfaat buat kita semua.
Thank's before... (^o^)


Sumber: http://fantasteenworld.blogspot.com (My Another Blog)

Sweetest Hurt (Part 5: Rasa Itu Mulai Ada) ~TrueStory

Saat itu hari pertama ujian, ujian semester. Aku duduk ditempatku. Sukses aku move on dari Ryuga, dan aku benar-benar sudah menghilangkan perasaanku padanya. Hanya satu hal yang masih tanda tanya untukku. Sepertinya aku suka pada seseorang, seseorang yang ada didekatku, seseorang yang selalu aku lihat. Tapi siapa?

Aku melangkah kepintu kelas dan bersandar. Melihat sekeliling dengan tatapan kosong. Pandanganku tiba-tiba terpaku pada seseorang yang terlihat keren, seseorang yang sangat aku kenal, wajahnya begitu familiar untukku.

"Kenapa tatapanmu kearah Akira?" Suara Yuka terdengar ditelingaku.

"Ah, itu Akira ya? Sepertinya berbeda." Jawabku.

"Dia hanya potong rambut." Ujar Yuka sambil tertawa.

Ya, ternyata seseorang itu hanya Akira. Tapi... Kenapa aku merasa aneh saat melihatnya dengan rambut model barunya? Entahlah. Itu menjadi pikiranku selama ujian berlangsung. Hingga pada waktu istirahat tiba...

"Aneh tidak kalau aku suka pada Akira?" Tanyaku.

"Sejak kapan?" Ucap Karin cepat.

"Entahlah sepertinya sudah lama."

"Sebenarnya tidak aneh. Hanya saja...." Yuka tidak melanjutkan perkataannya.

"Hanya saja apa?" Timpalku.

Tiba-tiba Keiro berjalan diantara kami. Yuka pun menariknya..

"Keiro!"

"Ada apa?" Tanya Keiro.

"Tadi Karin ingin bertanya, makanan kesukaan Akira apa?" Tanyaku. *Munafik!!

"Aku?" Karin kebingungan.

"Apa ya, kalau tidak salah kentang." Jawab Keiro.

Aku dan Yuka terus menanyakan hal tentang Akira pada Keiro atas nama Karin. Ya memang aneh, karena dari tadi Keiro hanya tertawa setiap ada pertanyaan baru.

Aku ingat, aku mulai tertarik pada Akira tepatnya tanggal 22 November lalu. Sebuah kejadian yang pendek dan aku tidak mengira akan menjadi seperti ini, sepanjang ini. Kejadian itu membuat pandanganku berubah tentang dirinya. Dia begitu menghargai seorang teman, meskipun yang ia lakukan salah.

Kembali ke percakapan aku, Yuka, Keiro dan Karin yang terus-terusan kami bully. Terlontar sebuah pertanyaan yang juga sangat tidak terkira. Sebuah pertanyaan yang mengubah semuanya. Mau tau pertanyaan apa itu? Sebuah kalimat pendek..

"Tipe perempuan yang disukai Akira seperti apa?"

Begitulah. Keiro tersenyum. Aneh ! Benar-benar aneh ! Senyuman yang berbeda dari senyuman yang sebelum-sebelumnya.

"Aku tanya dulu ya padanya." Jawab Keiro.

5 menit berlalu, Keiro kembali dan duduk disampingku.

"Dia bilang, putih, rambut pendek, tomboy. Tapi aku tak yakin. Dia tidak pernah suka pada siapapun selama aku mengenalnya." Ujar Keiro.

"Tomboy? Rambut pendek? Putih? Mirip denganmu." Ucap Yuka padaku.

"Aku? Apanya? Masa aku." Mukaku memerah.

Keiro kembali tersenyum.

Bel masuk berbunyi, aku duduk ditempatku dan menghapal apa saja yang telah aku pelajari, tiba-tiba seseorang memanggilku.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Kau suka pada Akira?" Tanya Rei, teman Keiro.

"Mana mungkin." Jawabku kaku.

Opss.. Habislah aku jika semua ini menyebar luas lagi. Memang benar yang teman-temanku bilang. Keiro memang sangat tidak bisa dipercaya. Bagaimana ini? Tetap tenang dan tutup semua rapat-rapat...

Kamis, 07 Februari 2013

Sweetest Hurt (Part 4: Waktu Telah Habis) ~TrueStory



Aku duduk termenung dikelas. Kelas masih sepi, karena memang masih sangat pagi untuk memulai hari. Seperti biasa aku memainkan penggarisku, lagi dan lagi. Aku benar-benar malas untuk memulai hari ini.

Aku teringat dengan Ryuga, aku mulai bosan menunggunya. Menunggunya untuk tau perasaanku padanya. Aku termenung, terdiam, kehilangan pikiranku sesaat.

"Hei, jangan berdiam diri." Kata Yuka mengagetkanku.

"Yuka.."  Aku tersenyum kecil.

"Apa yang terjadi? Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Yuka padaku.

"Aku, aku memikirkan Ryuga." Jawabku.

"Ryuga? Lagi?"

"Iya, aku mulai bosan menunggunya."

"Kalau begitu lupakan saja dia." Jawaban Yuka mengagetkanku.

"Caranya? Sepertinya tidak mudah."

"Move on." Jawab Yuka lagi.

"Move on?"

"Iya, cari seseorang yang bisa membuatmu berpindah hati darinya. Cepat atau lambat kau akan melupakannya."

"Tapi pada siapa?" Aku memutar otakku, berharap ada nama yang bisa aku jadikan tempat untuk move on.

Aku terus mencoba, dari mulai pelajaran sampai bel sekolah berbunyi.

Aku pulang, dengan semangat yang sangat redup, sebentar-sebentar aku mengingat Ryuga. Wajahnya kadang membutku kesal dan ingin menangis. Dia perhatian, tapi tidak pengertian. Ya ampun, sulit untuk mengerti ini semua.

Aku terus memutar otakku. Apa yang harus aku lakukan dan siapa yang akan ku jadikan tempat untuk move on. Perasaanku padanya sudah sangat dalam, dan ini benar-benar sulit untuk dilakukan. Sepertinya ini pertimbangan berat untukku. Aku sudah menunggunya sejak kelas 7, sudah pasti tidak mudah untuk melepaskannya dari pikiranku.

Esoknya aku bertemu dengan Ryuga di lorong sekolah. Aku menatapnya, begitu juga ia menatapku. Kami saling tersenyum, senyuman salah tingkah. Semakin sulit rasanya untuk menghilangkan ia dari pikiranku. Tapi aku sudah sangat terluka.

"Bagaimana? Berhasil tidak?" Tanya Haruna.

"Kami sudah dengar dari Yuka. Ayo katakan.." Tambah Karin penasaran.

"Sepertinya belum." Lanjut Fuka.

Aku menggeleng dengan senyuman. Mereka semua seperti kurang senang dengan jawabanku.

"Kenapa? Apa sesulit itu? Kau tidak lelah menunggunya?" Tanya Haruna lagi.

"Sepertinya bukan tidak bisa, tapi aku tidak mau." Jawabku.

"Kami hanya takut kau terluka." Ucap Fuka.

"Tenang saja, kalau memang akan terluka, itu tidak masalah sama sekali. Setidaknya bukan kalian yang terluka."  Ujarku dengan senyuman.

Aku membalikkan badan, berdiam diri, memalingkan pandanganku dari mereka, mengelap air mataku.

"Waktuku mencintaimu telah habis. Aku akan lupakan dirimu." Ucapku pelan.

Minggu, 03 Februari 2013

Little Penguin



Aku tak mengerti apa ini sebuah ilusi..
Sebuah hal yang ingin aku ketahui sejak dulu...

Aku dapat melihatmu dengan jelas
Tapi aku takut untuk menyentuhmu
Karena aku takut kau menghilang
Bagai ilusi bila ku sentuh

Aku berharap ini nyata
Aku takkan keberatan untuk terus berlari mengejarmu..
Aku akan senang..

Aku akan mengejarmu diatas es kutub yang dingin.
Berlari bersama mengejar sebuah impian..
Yang mungkin hanya dapat terjadi didunia mimpi..

Aku suka, tapi tak dapat ku ucapkan..
Aku harap saat itu kau membaca kata-kata yang ada dimataku.

Little Penguin...
Aku rindu hal yang bisa membuatmu memanggilku.
Little Penguin...
Jangan berubah, tetap berlari, meskipun aku tak dapat mengejarmu lagi.
Little Penguin,
Tetaplah bernyanyi dan tertawa..

Little Penguin...
Terima Kasih...♥

Sabtu, 02 Februari 2013

Sweetest Hurt (Part 3: Cinta dan Sahabat) ~TrueStory



4 bulan berteman, Aku, Fuka, Yuka, Haruna, dan Karin akhirnya menjadi sahabat baik. Kami mulai menceritakan semua lembaran hidup masing-masing dari kami. Kami memiliki banyak kesamaan. Contohnya sering mengalami bullying saat di Sekolah Dasar.

Kami juga bercerita tentang kisah-kisah pribadi kami. Banyak kisah yang kami bagikan satu sama lain. Ini mulai menyenangkan. Aku sangat sudah terbiasa dengan apapun yang ada disekitarku. Semua hal menjadi mudah dan menarik.

Aku mulai lupa pada Akira saat itu. Dan aku kembali mengingat cinta pertamaku di SMP, kakak kelasku, Hagane Ryuga. Saat aku  kelas 7, kami sempat dekat selama 3 bulan, tapi selepas kenaikan kelas, kami tidak pernah saling berbicara, lewat message maupun secara langsung.

Aku mulai merindukan sosoknya yang dulu ramah saat kami berpapasan di lorong sekolah atau dalam perjalanan pulang. Aku suka padanya seminggu setelah jumpa pertama kami. Aku mulai mengenal sosoknya yang mudah akrab dengan banyak orang. Bahkan sepertinya ia memiliki sangat banyak teman perempuan.

Aku sering menceritakan hal-hal yang berhubung Ryuga pada teman-temanku. Yang lain juga menceritakan hal yang sama. Hanya saja orang yang berbeda.

Hal-hal menarik banyak aku jumpai disekolah, dikelas yang baru, dengan teman-teman baru. Kami selalu bersama, dan tak pernah terpisah. Aku senang bisa mengenal mereka.

Kembali ke kisah persahabatan. Aku sering dijadikan tempat curhat oleh banyak temanku. Aku senang mendengarkannya. Karena tanpa sadar aku juga belajar untuk bersabar menghadapi masalah. Menyenangkan juga bisa dipercaya oleh banyak orang untuk menyimpan rahasia mereka.

Tapi tidak jarang juga itu menjadi masalah untukku. Sering 2 orang yang sedang berselisih bercerita padaku tentang kelakuan mereka masing-masing. Aku tetap mencoba untuk menciptakan kesan baik diantara mereka. Karena bagaimanapun juga itu tugasku.

Disekolah, banyak yang bilang bahwa aku anak yang baik. Mungkin tidak salah, tapi juga tidak selalu benar. Seperti yang sudah ku ceritakan sebelumnya. Aku adalah tipe yang santai dalam melakukan segala hal. Dan aku sering mendapatkan masalah karenanya.

Aku juga bukan tipe pemarah, tapi aku pendendam. Memang mengerikan. Tapi aku tidak mudah dendam pada seseorang. Aku hanya akan dendam pada orang-orang yang menyakiti orang terdekatku.

Ya memang aku terkadang sering egois. Tapi aku egois demi teman-temanku. Bagaimana caranya? Mudah sekali. Aku selalu ingin menjadi yang terdepan. Agar saat menghadapi orang lain yang tidak baik. Biar aku yang memulai pertama dan biar mereka berada dibelakang. Yang pertama terluka, dan yang pertama dihina, aku selalu ingin menjadi begitu untuk melindungi sahabatku. Setelah itu, aku akan berbagi tempat terdepan untuk mereka.

Memang sulit untuk dimengerti. Tapi mereka semua, sahabatku, mengerti dengan baik. Aku bahagia. (Mungkin) Orang yang paling bahagia.

Lirik lagu Kokoro No Hane - AKB 48




Motto motto habataite tsuyoku
motto motto hayaku
hito wa hashiri dashitara
sora datte toberunda

Kimi ga susumu michi no saki
takai kabe ga tachifusagatta toki
hitomi tojite sotto ikihaite
sono mune ni fukihajimeru
yuuki no kaze ni norebaii
shiranai uchi karada ga uku darou

Shippai nanka kangaeruna yo
tamesu kiryoku ga hane ni naru

Motto motto yume wo mite takaku
motto motto tooku
muri dato akiramenaide
BESUTO zukuseba dekiru hazu
motto motto habataite tsuyoku
motto motto hayaku
dare mo daichikettara
sora datte toberunda

Atama de kangaeteite mo
tsugi no SUTEPPU nani mo hajimaranai
kizu wo outte itami wo kanjite
kodoku ni mo nareta koro ni
mae yori tsuyoku nareru darou
namida no ame mo kokoro ga hajikunda

Kako no jibun wa sutete shimaou
shinjiru chikara ga hane ni naru

Motto motto gamushara ni ikiro
motto motto atsuku
kibou no kishi wo mezashite
suiheisen no kanata made
motto motto ano umi wo watare
motto motto jiyuu ni
hito no sosen wa minna
sora datte tobetanda

Fly toritachi wa
Fly tobikata wo
Fly osowatta wake janaku honnou
Fly bokutachi mo
Fly yume oikakete
kitto itsunohinika
kono sora jiyuu ni tondeiru no darou
Oh Fly

Motto motto yume wo mite takaku
motto motto tooku
muri dato akiramenaide
BESUTO zukuseba dekiru hazu
motto motto habataite tsuyoku
motto motto hayaku
hito wa shinjiru dake de
kono hiroi sora datte toberunda