Jumat, 01 Februari 2013

Sweetest Hurt (Part 2: Suasana Baru) ~TrueStory


Meh...

Aku kembali menelusuri lorong menuju kantin, aku senang akhirnya bel pulang sudah berbunyi. Ini suasan baru yang biasa saja, tidak menarik justru malah membosankan. Bersyukur aku sudah mulai bisa akrab dengan sekitarku.

Hari pertama sekolah, kami dikelas 8-1 hanya bermain-main dan bercanda. Mereka semua yang ada disana sangat ramah nyatanya. Aku mulai terbiasa, tapi semua belum menjadi spesial.

Aku mendengar adalah langkah kaki yang cepat, samar-samar terdengar seseorang memanggilku, aku kira itu hanya persaanku saja. Sampai akhirnya.

"Fukushita Naomi !" Teriak orang yang ternyata dari tadi memanggilku dan dia menarik rambutku.

"Aww.." Ucapku sedikit merasa sakit.

"Maafkan aku, tapi dari tadi aku memanggilmu dan sepertinya kau tak mendengarnya." Jawab perempuan itu, Hanako Karin.

"Ah, tidak apa apa. Aku juga minta maaf. Ada apa kau memanggilku?" Jawabku dengan senyuman.

"Seseorang memintaku untuk mencarimu, kakakmu sudah menjemput." Ucapnya dengan nafas yang agak sulit, sepertinya dia kelelahan mencariku.

"Baiklah aku akan pulang. Terima kasih." Ujarku.

"Sama-sama." Balasnya.

Aku membalikkan badanku, mengganti tujuan. Kakakku sudah menjemputku didepan sekolah. Padahal aku ingin mengikuti Akira dan teman-temannya ke kantin.

"Kau senang?" Tanya ibu padaku.

"Tidak juga, sejak awal aku tidak mau ini dan ibu tau itu." Jawabku.

"Dikelas ini kau bisa mengetes kemampuanmu."

"Aku takut disebut sombong dan sok pintar."

"Kalau begitu buktikan kalau kau memang pintar." Ucap ibu.

Aku hanya bisa terdiam. Aku lebih memilih mengulang waktu dan menjawab asal-asalan saat ujian kenaikan kelas agar tidak masuk kelas unggulan. Aku benar-benar terpisah dengan seluruh teman-teman kesayanganku.

Aku tidak begitu suka perjuangan, aku hidup dengan santai dan malas-malasan. Karena itu aku sangat berduka begitu mendengar aku terdaftar di kelas 8-1 yang berisi orang-orang dengan tingkat kecerdasan yang lumayan.

Hari esoknya aku pergi kesekolah, dengan semangat yang biasa, ekspresi yang datar, dan mata sayu. Liburan panjang telah menguras seluruh semangatku. Aku malas ! Benar-benar malas!

Aku memasuki kelas, masih sangat sepi. Aku duduk dikursiku sambil memainkan penggaris. Aku melamun, melamunkan hal yang bahkan tidak aku mengerti.

"Jangan melamun, sekolah ini agak horor." Ucap Yuka mengagetkanku.

"Yuka ! Kau datang sepagi ini?" Kataku.

"Kau juga." Jawabnya dengan senyuman manis.

Aku membalas senyumnya.

Tidak ada yang spesial dengan hari ini disekolah. Aku melihat Akira, tapi aku fikir juga aku tidak benar-benar menyukai Akira, karena aku tampak biasa saja saat melihatnya. Tapi sungguh dia sangat keren dengan jaket abu-abu hitamnya ! Dia manis, tapi rasaku masih untuk seseorang yang aku tunggu sejak kelas 7, kakak kelasku, Hagane Ryuga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar