Rabu, 13 Februari 2013

Cerpen : 'Arigato Gozaimasu, Kenorichi-san !'

Aku masih tetap tersenyum, padahal kejadiannya sudah berlangusung 30 menit yang lalu. Ditempat ini. Hanya aku dan dia. Sayang sekali tidak ada yang melihatnya.

"Dia menyapaku ! Dia menyapaku !" Teriakku dalam hati. Bahagia.

3 Tahun sudah aku kenal dengannya, tapi baru kali ini dia menyapaku dengan tatapan yang sangat manis. Sejak pertama bertemu, aku langsung jatuh cinta padanya.


Dia adalah sosok yang sangat ramah, manis, memiliki banyak teman dan mudah bergaul. Dia sangat pintar dan berprestasi, khususnya dalam bidang olahraga dan permainan sepak bola. Terlebih lagi, dia tampan !

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku berjalalan memasuki kelas. Ku lihat dia sedang duduk diatas meja sambil menghadap temannya, Hyuga. Mereka terlihat sangat akrab. Aku ingin bisa hadir diantara mereka sebagai anak yang populer bukan si kutubuku yang aneh.

"Nakamura, kenapa kau tersenyum terus?" Kata seseorang yang tidak ku ketahui siapa.

Aku mencari-cari sumber suara itu. Lalu...

Pukk!!

Seseorang menepuk pundakku.

"Oh, kau Sakura ! Ada apa?" Tanyaku.

"Jadi kau tidak mendengar apa yang aku katakan tadi ya? Yasudahlah !" Jawabnya.

"Maaf-maaf, aku sedang memikirkan sesuatu."

"Apa itu?"

"Hmm... Aku tidak bisa memberi tahumu !" Jawabku sambil tersenyum padanya.

Aku meninggalkannya, berjalan kearah kursiku. Tiba-tiba Keichi, biasa dipanggil begitu, menengok kearahku, lalu tersenyum manis..

Ya Tuhan !! Dia tersenyum semanis itu padaku. Rasanya aku dibuat melayang oleh senyumannya itu. Bagaimana tidak, meskipun ramah Keichi terkenal dingin pada banyak perempuan. Termasuk pada seseorang yang pernah saling suka dengannya, Miku.

Esoknya ada pelajaran olahraga, sebenarnya kami hanya bermain-main. Kebetulan kami bermain bola tangan. Aku melihat bagaimana cara Keichi melempar dan menangkap bola. Kereenn !! Aku ingin sepertinya. Ekspresinya saat bermain sungguh bisa membuat semua perempuan meleleh.

Waktunya bermain telah habis. Kini waktunya aku yang memulai aksiku. Wooaahh, dia harus tau kalau aku juga bisa sepertinya ! Harus ! Harus ! Haruuuss !

Selesai bermain seluruh keringat menjalar ditubuhku. Skornya 1-1, sama dengan skor tim Keichi saat bermain.

"Kau tidak apa-apa? Mukamu memerah." Tanya Hyuga padaku saat dia melihat wajahku yang merah.

"Ah, aku tidak apa-apa." Jawabku sambil menyungkirkan tangannya dari bahuku.

"Kau yakin." Tiba-tiba Keichi datang dan memegang keningku !

Upss.. Wajahku semakin merah, semakin, dan terus memerah. Rasanya aku ingin teriak ! Tapi aku harus menahannya.

"Aku, aku yakin.." Jawabku kaku dengan senyum manis.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Semakin hari aku semakin dekat dengan Keichi. Pelan-pelan akupun berubah menjadi sosok yang populer dan banyak teman. Aku semakin menyimpan rasa dengannya.. Dan aku pikir dia juga begitu. Dia sangat manis padaku, begitu perhatian. Melebihi perhatian kepada semua orang yang pernah ia sukai. Dia selalu membelaku dan mengajakku pergi ke kantin. Dia baik dan selalu ada disampingku.

Lusa yang dijanjikan datang, hari yang special, hari ulang tahun temanku, Nami. Dia mengundang banyak orang yang dekat dengannya, dan pastinya ada Keichi.

Pesta dimulai, aku berbincang-bincang dengan banyak orang. Tiba-tiba..

"Test.. Test.. Apa microfonnya menyala?" Ucap seseorang, yaitu Nami. "Baiklah, bisa minta Nakamura dan Kenorichi ke podium?" Lanjutnya.

Aku tidak tau apa yang ia rencanakan, mau tak mau aku dan Keichi segera ke podium.

"Ada apa?" Tanya Keichi dingin, tidak seperti biasanya.

"Keichi, kita semua sama-sama tau bahwa kau dan Nara saling menyukai. Kau ingin mengatakan sesuatu.

Aku kaget, tapi Keichi tetap tenang. Bahkan memasang wajah aneh.

"Aku? Suka pada Nara?" Tanya Keichi. Semua mulai aneh.

"Iya, selama ini kalian terlihat akrab. Kau juga sering membela Nara dan sangat perhatian padanya." Jawab Nami.

"Ah, itu ya. Kalian salah paham. Kau mengertikan maksud semua perlakuanku, Nakamura?" Keichi bertanya padaku.

"A..Aku?" Aku semakin bingung.

Sekilas suasana hening. Aneh. Apa maksudnya? Apa dia ingin bilang dia tak suka padaku? Tapi, apa maksud dari semua perlakuannya padaku selama ini?

"Jangan bilang kau juga tidak mengerti. Nakamura, aku hanya ingin bersahabat baik denganmu. Lagipula kau kasihan melihatmu tidak memiliki teman. Hanya itu, tidak lebih." Jawab Kenorichi.

"Keichi.. Ah, iya. Aku sudah menduganya. Aku tau itu.." Ucapku lalu turun dari atas podium dan meninggalkan mereka semua.

Kata-kata Kenorichi membuatku sedikit merasa sangat bodoh. Sedikit sangat bodoh ! Aku menyesal kenapa harus menganggapnya serius. Dia hanya suka pada Miku. Aku meneteskan sedikit air mata dan semakin banyak, semakin dan terus mengalir.

"Nakamura ! Awas !"

Teriakan itu terdengar sangat familiar ditelingaku, begitupun suaranya. Seketika aku kehilangan kesadaranku, dan akhirnya aku terbangun disebuah tempat yang tidak pernah aku kunjungi sebelumnya.

"Dimana ini?" Tanyaku polos.

"Rumah sakit. Kau hampir tertabrak tadi. Untung saja ada yang mendorongmu, tapi orang yang mondorongmu meninggal dunia. Tragiskan?" Nami menjelaskan padaku panjang lebar.

"Lalu.. Lalu dimana Kenorichi? Tadi aku mendengar suaranya." Tanyaku lagi.

"Ah, orang yang tadi kami maksud itu Kenorichi." Jawab Sakura.

"Kenorichi? Ke..Kenorichi?! Kenorichi !" Teriakku keras, menahan rasa sakit didada. "Dimana dia? Dimana Kenorichi?!" Aku terus berteriak dan membuat bingung seisi rumah sakit.

Aku terus berlari dan berteriak, tanpa arah dan tidak jelas. Hingga aku bertemu dengan seorang suster.

"Kau mencari temanmu? Yang tadi tertabrak sebuah mobil?" Tanya suster itu.

Aku mengangguk kuat. Ternyata suster itu sudah bisa membaca apa yang aku fikirkan.

"Dia ada diruangan itu." Ucap suster tersebut sambil menunjuk sebuah ruangan di sudut lorong.

Aku membuka pintu ruangan itu dengan keras. Aku melihat seorang dokter sedang berbincang-bincang dengan Hyuga. Aku berlari, menghampiri tubuh yang terselimuti sebuah kain didekat mereka.

"Kenorichi ! Aku belum sempat mengatakan sebuah hal padamu !" Teriakku saat aku melihat orang itu benar-benar Keichi.

Hyuga dan sang dokter hanya bisa diam melihat tingkahku yang seperti orang yang aneh dan sedikit punya penyakit mental, tapi aku benar-benar ingin menangis saat melihat jasad itu benar-benar Kenorichi.

"Kenorichi.. Bangun. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Aku terus berkata-kata padanya, meskipun aku tau dia tidak akan mendengarnya.

"Kenorichi, aku memang bodoh karena terlalu berharap kau akan membalas cintaku. Aku bodoh percaya pada keajaiban cinta. Tapi, Kenorichi, sungguh, terima kasih. Terima kasih kau sudah mau menjadi temanku. Ini menyenangkan, bisa selalu berada didekatmu, itu indah sekali.. Te..Terima kasih..... Kenorichi-san." Ucapku panjang lebar. Aku tau dia tidak akan mendengarnya. Tapi aku sangat berharap dia akan merasakan sesuatu yang aku rasakan saat ini.

Terima kasih Kenorichi.. Telah hadir dihidupku... Membuat kisahkku menjadi berwarna.... Aku mencintaimu Kenorichi, karena cinta tidak harus mendapat balasan♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar